8.20.2010

Movies: Un Chien Andalou (1929)



Seorang pria sedang mengasah pisau cukur. Seorang wanita duduk memandang lurus kedepan. Lalu gambar kadang beralih ke bulan yang ditutupi awan. Pria tersebut menghampiri wanita tersebut, memandang bulan lalu mengiris bola mata wanita itu sampai keluar cairan dari matanya. Itulah scene pembuka dari film Un Chien Andalou yang ditulis oleh Luis Buñueldan seniman surealis terkenal, Salvador Dali serta disutradarai sendiri oleh Luis Bunuel. Seperti hal-nya karya surreal lainnya, secara cerita film ini tidak mempunyai plot, scene 1 ke scene lainnya tidak mempunyai keterkaitan yang berarti, berlatar waktu loncat dari “once upon a time”, “eight years later”, “sixteen years before” tanpa ada perbedaan karakter di satu dan lainnya. Mulai dari adegan pembuka tadi, seorang pria yang mengendarai sepeda lalu jatuh diatas trotoar, semut yang keluar dari telapak tangan seorang pria, dan scene dimana pria dan wanita jalan bergandengan di pantai. Semua scene didalam film ini sangat mencerminkan automatism (berkarya dengan bebas menuangkan atau menginterpretasikan sesuatu tanpa sensor) dan free-thinking yang biasanya digunakan dalam karya-karya surealis. Karena awal mula ide film ini tercipta hanya dari dialog antara Luis Buñueldan Salvador Dali tentang mimpi mereka masing-masing dan pengandaiannya, seperti mimpi Buñueltentang bulan yang dibelah oleh awan seperti bola mata yang diiris oleh pisau. Penonton yang menonton film ini pasti bertanya-tanya mengenai arti dibalik semua jalan cerita film ini, namun sebenarnya film ini dibuat memang berdasarkan no idea at all. Yes, at all. Seperti yang dikatakan Bunuel, “…the only rule for the writing of the script was that no idea or image that might lend itself to a rational explanation of any kind would be accepted.” Dan “Nothing, in the film, symbolizes anything. The only method of investigation of the symbols would be, perhaps, psychoanalysis.”


Film yang dirilis pada tahun 1929 di Prancis ini menjadi populer dan masuk kedalam satu dari film surealis terbaik yang muncul didalam gerakan avant-garde pada masa itu. Walaupun berdurasi hanya 16 menit dan di produksi dengan dana yang minim which is kurang dari 100.000 francs pada waktu itu atau hanya sekitar Rp.11.682.000, film ini sukses menampilkan certia yang representative serta effect yang meyakinkan, lebih dari effect silat film-film lokal kita (film-film silat di tv lokal tentunya). Film ini masuk kedalam ranking 65 di premiere’s magazine “The 100 Best Films Of World Cinema”.

Where The Wild Things Are

























love the movie, love Carol. I'll give a 4/5 because i like the characters ;-p